cari artikel disini

Senin, 08 Oktober 2012

the man who loves light - (lightning bug)


Laki-laki yang jatuh cinta pada kunang-kunang
***Kunang-kunang***
Cahaya jatuh cinta padanya. Dan saat gelap kau bisa melihat cinta mereka berpijar. Menari kesana-kemari, indah……

Mereka pun beranak-pinak. Semakin banyak. Cahaya telah jatuh cinta padanya. Saat gelap….
Namun  ternyata cahaya tak mampu setia. Saat matahari muncul, dia pun jatuh cinta padanya. Kunang-kunang ditinggalkannya. Kunang-kunang begitu mencintai cahaya. Tak bisa hidup tanpanya. Dan tanpa cahaya, ia mati…

Saat gelap, cahaya masih jatuh cinta pada kunang-kunang. Namun suatu hari cahaya benar-benar meninggalkannya. Cahaya jatuh cinta lagi. Bukan hanya pada matahari, juga pada bintang dan pada lampu-lampu di jalan yang gelap.

Kunang-kunang mati. Jika tidak, kunang-kunang akan menjadi begitu egois. Saat kunang-kunang ingin cahaya miliknya, ia selalu bersahabat dengan gelap. Dengan begitu cahaya hanya miliknya. Mereka akan menghindar dari bulan, matahari juga lampu-lampu jalan itu.
Jauh sebelum itu, sebelum cahaya jatuh cinta pada kunang-kunang, seorang laki-laki dan cahaya sama-sama jatuh cinta.

Cahaya mengajarkan banyak hal dalam kehidupan laki-laki itu. Ia mengajarkan tentang semua bentuk, tentang warna-warna, tentang segala hal. Lalu suatu hari cahaya pergi dan jatuh cinta pada kunang-kunang. Ia meninggalkan laki-laki itu. Namun laki-laki itu terus menunggu. Telah dia cipta tembang untuknya. Mantra pemanggil cahaya, saat menari dengan kunang-kunang.

Tetapi… cahaya tak pernah kembali. Malah yang didengar laki-laki itu, cahaya masih saja jatuh cinta. Pada matahari, bulan, bintang, dan lampu-lampu jalan. Laki-laki itu tidak peduli. Yang dia tahu, saat meninggalkannya, cahaya jatuh cinta pada kunang-kunang……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar